YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 04 Februari 2015

You Know That I'm No Good

Semua orang tahu bahwa ketika seseorang menjadi berubah secara drastis ke arah buruk ataupun baik, berarti ada yang terjadi sebelumnya. Tidak perlu paraormal, tidak dibutuhkan semua survey ilmiah untuk menelaah, pengalaman dasar manusia. Orang berubah sekecil apapun pasti ada alasannya.

-Jika kamu bertemu yang terlihat lebih buruk, tetapi itu membuatmu stabil, yakinlah. Akan ada hal baik yang merubahmu lebih baik dari sebelumnya. Minimal itu adalah kesabaran,




Hal yang paling tidak mungkin untukku sekarang adalah tidak selalu melihat ke belakang. Belakang yang terlalu indah pun adalah hanya memori. Nggak ada yang benar-benar tulus di dunia, tapi masih ada kebaikan di setiap manusia jahat sekalipun. Aku tahu itu, bahwa yang buruk tentangmu adalah kebaikan untuk ke depannya. Apapun yang terjadi di belakang, akan membuat pengalaman menjadi lebih baik. Minimal untukku.

Yang aku takutkan, aku cuma menjadi lebih baik menjadi tegar. Menjadi lebih baik dan berpengalaman dalam bertahan. Menjadi lebih hati-hati untuk berhubungan lagi. Apalagi kekuranganku dalam berjuang untuk menjaga hati agar tidak terjerumus? Bahkan aku berjuang merasakan pedih bersamamu, tetapi aku tidak merasakan lagi. Aku takut, aku semakin tidak punya hati.

Setiap orang akan mendapatkan yang terbaik, di saat siap dan tepat.Tetapi aku takut aku sudah tidak bisa melihat apapun menjadi hanya baik. Kenaifan sudah hilang semenjak dulu, cuma kepura-puraan yang tersisa. Agar terlihat sedikit banyak seperti wanita. Terakhir aku merasakan menjadi wanita manja dan rapuh hanya bersamamu.Dan aku takut, aku tidak bisa lagi bergantung dimanapun. Kau membuatku menjadi sangat mandiri dengan semua fase yang kita lalui.

Kita memang jauh dari kata sempurna, indah, dan bahagia. Tetapi ketika bersamamu setidaknya aku merasakan cukup. Entah itu yang belum sempat aku ucapkan. Kesahalan terbesarku adalah semua yang kulakukan tanpa penjelasan.

Kamu pembelajaran hidup paling menyenangkan sekaligus menegangkan. Kamu mungkin tidak menyadari, bahwa apapun yang aku lalui bersamamu, apa yang kulakukan terhadapmu, entah sikapku yang kamu bilang terlalu lugu, sikapku yang terlalu baik, perhatianku yang kuberikan. Setidaknya itu melebihi kapasitasku. Untungnya itu semua berkahir, karena aku yakin semuanya akan bertambah banyak dan meluap. Karena kamu mengakhirinya. Maaf itu semua juga sudah berakhir, ketika itu dimulai kan?

Mungkin baru kali itu, aku memperlihatkan kelemahanku, kecemasanku yang selalu aku tanggung sendiri. Aku memang tidak berpikir ketika bersamamu. Tahukan kamu itu pertama kalinya juga dalam hidupku hanya merasakan tanpa memikirkan?

Aku tahu semua sudah selesai. Aku juga lega. Karena ketidakmungkinan terlalu menyakitkan nantinya, ketimbang kebahagiaan yang akan terjadi. Itulah juga alasan aku tidak pernah mengatakannya.

Kita terlalu berbeda, sayang. Mungkin kamu hanya melihatku sebagai waktu istirahat yang menyenangkan. Aku melihatmu sebagai telaga diantara kekeringan selama hidupku. Kamu yang setidaknya akan membuatku percaya akan kata-kata, suatu saat nanti akan ada saatnya aku bahagia.

Bahkan banyak maaf yang aku tidak bisa ucapkan untukmu, semakin aku ungkapkan semakin membuat rasa di hati ingin memelukmu, memaksamu bersamaku dan berkata, semua akan baik-baik saja, seperti biasanya.

Jika aku mengikuti ego-ku, akan kuacak-acak dirimu dengan pertanyaanku. Tetapi, bukan harga diri atau gengsi yang menahan, tetapi otak yang berkata, sudah cukup aku merasakan sakit sampai sini. Takutnya aku sudah tidak bisa bertahan.

Bisakah aku menjadi temanmu? Setidaknya aku ingin membuat kita seperti dulu yang biasa. Bukan melupakan semuanya, tetapi menerima. Menjadi bagian hidup yang kecil, tetapi nostalgia sederhana ketika berjumpa. Yang cukup seadanya.

Jangan tanya aku tentang apa yang aku rasakan. Aku tidak tahu sampai sekarang saking banyaknya. Saking penuhnya sehingga aku hanya bisa terdiam. Iya, yang pasti itu rasa, tapi kelemahanmu untuk mengungkapkan dengan kata. Maka, aku hanya bisa menuliskannya.

I Hope you'll be better with her. I hope the best for you. You choose the ordinary girl than extraordinary like me. Because I know, you need the ordinary that makes you extraordinary than me. I told you, babe.

With the plainless heart,
-Roo



Tidak ada komentar:

Posting Komentar